KELAS 9
BIOTEKNOLOGI
1.
Bioteknologi adalah cabang ilmu yang
mempelajari pemanfaatan makhluk hidup (Bakteri,fungi,virus dan lain-lain)
maupun produk dari makhluk hidup (enzim,alkohol) dalam proses produksi untuk
menghasilkan barang dan jasa.
2.
Dalam bioteknologi
biasanya digunakan mikroorganisme atau bagian-bagiannya untuk meningkatkan
nilai tambah suatu bahan.
3.
Dewasa ini,
perkembangan bioteknologi tidak hanya didasari pada biologi semata,
tetapi juga pada ilmu-ilmu terapan dan murni lain, seperti biokimia, komputer, biologi
molekular, mikrobiologi,genetika, kimia, matematika, dan lain
sebagainya.
4.
Dengan kata lain,
bioteknologi adalah ilmu terapan yang menggabungkan berbagai cabang ilmu dalam
proses produksi barang dan jasa.
5. Perubahan sifat Biologis melalui rekayasa genetika
tersebut menyebabkan "lahirnya organisme baru" produk bioteknologi
dengan sifat - sifat yang menguntungkan bagi manusia. Produk bioteknologi,
antara lain :
-
Jagung resisten hama
serangga
-
Kapas resisten hama serangga
-
Pepaya resisten virus
-
Enzim pemacu produksi susu pada sapi
-
Padi mengandung vitamin A
-
Pisang mengandung vaksin hepatitis
6.
Bioteknologi terbagi
2, yaitu :
1)
Bioteknologi
Konvensional/Tradisional
a.
Bioteknologi konvensional merupakan
bioteknologi yang memanfaatkan mikroorganisme untuk memproduksi alkohol, asam
asetat, gula, atau bahan makanan, seperti tempe, tape, oncom, dan kecap.
b.
Mikroorganisme dapat mengubah bahan
pangan.
c.
Proses yang dibantu mikroorganisme,
misalnya dengan fermentasi, hasilnya antara lain tempe, tape, kecap, dan
sebagainya termasuk keju dan yoghurt. Proses tersebut dianggap sebagai
bioteknologi masa lalu.
d.
Ciri khas yang tampak pada
bioteknologi konvensional, yaitu adanya penggunaan makhluk hidup secara
langsung dan belum tahu adanya penggunaan enzim.
e.
Pengolahan bahan makanan :
Ø Pengolahan produk susu
Susu dapat diolah menjadi
bentuk-bentuk baru, seperti yoghurt, keju, dan mentega.

è Untuk membuat yoghurt, susu dipasteurisasi terlebih
dahulu, selanjutnya sebagian besar lemak dibuang.
è Mikroorganisme
yang berperan dalam pembuatan yoghurt, yaitu Lactobacillus bulgaricusdan
Streptococcus thermophillus. Kedua bakteri tersebut ditambahkan pada susu
dengan jumlah yang seimbang, selanjutnya disimpan selama ± 5 jam pada
temperatur 45oC.
è Selama penyimpanan tersebut pH akan turun menjadi 4,0
sebagai akibat dari kegiatan bakteri asam laktat.
è Selanjutnya susu didinginkan dan dapat diberi cita
rasa.

è Dalam pembuatan keju digunakan bakteri asam laktat,
yaitu Lactobacillus dan Streptococcus.
è Bakteri tersebut berfungsi
memfermentasikan laktosa dalam susu menjadi asam laktat.
è Proses pembuatan keju diawali dengan pemanasan susu
dengan suhu 90oC atau dipasteurisasi, kemudian didinginkan sampai 30oC.
è Selanjutnya bakteri asam laktat dicampurkan
è Akibat dari kegiatan bakteri tersebut pH menurun dan
susu terpisah menjadi cairan whey dan dadih padat, kemudian ditambahkan enzim
rennin dari lambung sapi muda untuk mengumpulkan dadih.
è Enzim rennin dewasa ini telah digantikan dengan enzim
buatan, yaitu klimosin. Dadih yang terbentuk selanjutnya dipanaskan pada
temperature 32oC – 420oC dan ditambah garam, kemudian
ditekan untuk membuang air dan disimpan agar matang. Adapun whey yang terbentuk
diperas lalu digunakan untuk makanan sapi.

è
Pembuatan mentega menggunakan mikroorganisme Streptococcus lactis dan Lectonostoceremoris.
Pembuatan mentega menggunakan mikroorganisme Streptococcus lactis dan Lectonostoceremoris.
è Bakteri-bakteri tersebut membentuk proses pengasaman.
Selanjutnya, susu diberi cita rasa tertentu dan lemak mentega dipisahkan.
è Kemudian lemak mentega diaduk untuk menghasilkan
mentega yang siap dimakan.
Ø Produk makanan nonsusu

è Dalam pembuatan kecap, jamur, Aspergillus oryzae dibiakkan pada kulit gandum
terlebih dahulu.
è Jamur Aspergillus oryzae bersama-sama dengan bakteri asam laktat yang
tumbuh pada kedelai yang telah dimasak menghancurkan campuran gandum.
è Setelah proses fermentasi karbohidrat berlangsung
cukup lama akhirnya akan dihasilkan produk kecap.

è Tempe kadang-kadang dianggap sebagai bahan makanan
masyarakat golongan menengah ke bawah, sehingga masyarakat merasa gengsi
memasukkan tempe sebgai salah satu menu makanannya.
è Akan tetapi, setelah diketahui manfaatnya bagi
kesehatan, tempe mulai banyak dicari dan digemari masyarakat dalam maupun luar
negeri.
è Jenis tempe sebenarnya sangat beragam, bergantung pada
bahan dasarnya, namun yang paling luas penyebarannya adalah tempe kedelai.
è Tempe mempunyai nilai gizi yang baik. Di samping itu
tempe mempunyai beberapa khasiat, seperti dapat mencegah dan mengendalikan
diare, mempercepat proses penyembuhan duodenitis, memperlancar pencernaan,
dapat menurunkan kadar kolesterol, dapat mengurangi toksisitas, meningkatkan
vitalitas, mencegah anemia, menghambat ketuaan, serta mampu menghambat resiko jantung
koroner, penyakit gula, dan kanker.
è Untuk membuat tempe, selain diperlukan bahan dasar
kedelai juga diperlukan ragi. Ragi merupakan kumpulan spora mikroorganisme,
dalam hal ini kapang.
è Dalam proses pembuatan tempe paling sedikit diperlukan
empat jenis kapang dari genus Rhizopus, yaituRhyzopus oligosporus, Rhyzopus stolonifer, Rhyzopus arrhizus, dan Rhyzopus
oryzae.
è Miselium dari kapang tersebut akan mengikat
keping-keping biji kedelai dan memfermentasikannya menjadi produk tempe.
è Proses fermentasi tersebut menyebabkan terjadinya
perubahan kimia pada protein, lemak, dan karbohidrat.
è Perubahan tersebut meningkatkan kadar protein tempe
sampai sembilan kali lipat.

è Tape dibuat dari bahan dasar ketela pohon dengan
menggunakan sel-sel ragi.
è Ragi menghasilkan enzim yang dapat mengubah zat tepung
menjadi produk yang berupa gula dan alkohol.
2)
Bioteknologi Modern
a. Bioteknologi
modern merupakan bioteknologi berdasarkan pada manipulasi atau rekayasa DNA,
yang dilakukan dengan memodifikasi gen-gen spesifik dan memindahkannya pada
organisme yang berbeda seperti bakteri, tumbuhan, dan hewan.
b. Beberapa
contohnya antara lain :
1.
|
Bibit tanaman yg seragam, diperoleh
dengan melalui tehknik kultur jaringan. Melalui teknik ini dapat dihasilkan /
diproduksi bibit tanaman yang seragam dalam jumlah besar, Beberapa contoh
tanaman yang telah dihasilkan melalui kultur jaringan antara lain :Papaver
somniferum ( menghasilkan kodein , untuk penghilang rasa
nyeri, Jasminum sp ( menghasilkan jasmine, sebagai bahan
parfum aroma melati ).
|
2.
|
Antibodi monoklonal, merupakan
sejenis antibodi yang diproduksi dengan cara penggabungan ( fusi ) dua jenis
sel yang sama atau berbeda . Dikenal dengan sebutan teknologi hibridoma / DNA
rekombinan.
|
3.
|
Bayi tabung, hasil
fertilisasi secara in vitro . Ovum
dan sperma dipertemukan dalam sebuah “ wadah” sehingga terjadi pembuahan.
|
4.
|
Hormon insulin, yang
diperoleh melalui teknologi plasmid dalam rekayasa genetik
|
5.
|
Domba dolly hasil
kloning yaitu transfer inti sel autosom ( diploid ) ke dalam ovum ( haploid )
yang telah diambil inti telurnya.
|
6.
|
Tanaman kebal hama, yang
telah disisipi gen penghasil senyawa endotoksin dari Bacillus
thuringiensis
|
7.
|
Tanaman yang mampu memfiksasi nitrogen melalui
penyisipan gen pengontrol fiksasi nitrogen ( gen nif ) dari bacteriRhizobium
sp dengan perantara plasmid dari Agrobacterium tumefaciens
|
8.
|
Hewan transgenik, hasil
rekayasa genetika yang memiliki sifat / kemampuan berbeda dengan hewan biasa.
Misalnya menghasilkan air susu yang mengandung faktor anti hemofili
|
9.
|
Hormon BST ( Bovine Somatotrophin ), hormon
pertumbuhan untuk hewan dari hasil rekayasa genetik
|
10.
|
Vaksin malaria, hasil
rekayasa genetik dengan memanfaatkan DNA virus cacar air yang kurang aktif
|
11.
|
antibiotik jenis baru, yang
dikembangkan dari mikroorganisme galur baru yang diperoleh dari rekayasa
genetik
|
12.
|
Interferon, sejenis
protein hasil tekhnik DNA rekombinan untuk menghambat replikasi virus
|
KELAS 8
ZAT ADITIF
1.
Bahan /zat kimia yang ditambahkan kedalam pangan untuk
mempengaruhi sifat atau bentuk pangan baik yang bergizi.
2.
Fungsi
:
a.
Meningkatkan kwalitas makanan
b.
Membuat makanan tampak lebih menarik
c.
Menambah cita-rasa makanan
d.
Membuat makanan lebih tahan lama
e.
Mencegah /menghambat proses oksidasi
f.
Mempertahankan nilai gizi
3.
Dampak
Negatif :
a.
Dapat
membuat penyakit jika tidak sesuai dengan dosis (karsinogen,hepatitis,gangguan
ginjal, kandung kemih, menurunnya fungsi otak)
b.
Dapat
merusak kandungan gizi pada makanan.
c.
Dapat
menimbulkan reaksi alergi bagi orang yang sensitif terhadap zat tersebut.
4.
Perbedaan
zat aditif alami dan zat aditif buatan :
Alami
|
Buatan
|
Sulit
didapat
|
Mudah
didapat
|
Harganya
mahal
|
Harganya
murah
|
Membutuhkan
bahan yang banyak
|
Sedikit
bahan
|
Warnanya
tidak menarik
|
Warna
menarik /mencolok
|
Sering
terkesan rasa khas yang tidak diinginkan
|
Tidak ada rasa khas
|
Konsentrasi
pigmen rendah
|
Keseragaman
warna sangat baik
|
5.
Zat
aditif berdasarkan bahan penyusunnya
a.
Bahan Kimia
Alami = lisitin,
asam sitrat
b.
Bahan Kimia Buatan = asam askorbat, amil asetat
6.
Zat
aditif berdasarkan macamnya :
1)
Pewarna
a.
Pewarna
Alami
Ø Kurkumin
( kunyit)
Ø Merah/
Antosianin (Buah Bit,cabe, daun jati )
Ø Clorofil
(daun suji, pandan)
Ø Coklat/karamel (gula
pasir,gula jawa)
Warna ungu (kembang telang)
Ø Karotenoit ( Wortel)
b.
Pewarna
Buatan
Ø Sunsetyellow
Ø FCF (orange)
Ø Carmoisine (Merah)
Ø Brilliant Blue FCF (biru)
Ø Tartrazine (kuning)
Ø Indigo carmine (biru)
Ø erythrosin(merah)
Ø Allura
red(merah)
2)
Pemanis
a.
Pemanis Alami
Ø Gula
pasir
Ø Sari
madu
b.
Pemanis buatan
Ø Sakarin
manisnya 300x dari gula alami
Ø Siklamat
manisnya 30 x dari gula
Ø Dulsin
Ø Aspartam
mudah terhidrolisis
Ø Sorbitol
pemanis
buatan ini juga dapat menurunkan resiko diabetes, namun siklamat merupakan zat
yang bersifat karsinogen.
c.
Perbedaan
Pemanis alami dan pemanis buatan
Pemanis Alami
|
Pemanis Buatan
|
Lebih aman dikonsumsi
|
Sebagian berpotensi karsinogen tertentu
|
Lebih mahal
|
Terjangkau
|
Manis normal
|
Manis bisa beratus-ratus kali pemanis biasa
|
Kalori tinggi
|
Kalori rendah
|
Pada suhu tinggi bisa terurai
|
Tahan pada suhu yang cukup tinggi
|
3)
Penyedap
a.
Fungsinya
menambah cita rasa
b.
Penyedap
alami
Ø Bawang
merah
Ø Bawang
putih
Ø Bawang
bombai
Ø Pala
Ø lada
Ø kemiri
Ø cabe
Ø daun
pandan
Ø kaldu
daging ayam dan daging
sapi
Ø santan,daun
salam
Ø lengkuas
Ø daun
sere
Ø kayu
manis
Ø jahe
c.
Penyedap
Sintetis
Ø Monosodium
glutamat(MSG),
sifat karsinogen(sindrom)
Ø Vetsin
4)
Pengganti
rasa makanan
Ø Oktil Asetat à rasa
dan aroma jeruk
Ø Etil Butirat à rasa
dan aroma nanas
Ø Amil Asetat à rasa
dan aroma pisang
Ø Amil Valerat à rasa
dan aroma apel
5)
Pengawet
a.
Pengawet
Alami
Ø Pengasapan (Penyalaian)
Ø Penjerukan
Ø Pengasinan
Ø Pembotolan dan Pengetinan
Ø Pempasteuran
Ø Pembekuan
b.
Pengawet
Buatan
Ø Sulfur
dioksida( untuk pengawetan buah- buahan kering.
Ø asam
benzoat,sodium benzoat(natrium benzoat) untuk jus buah dan jenis minuman
Ø Sodium
nitrit(garam nitrit) untuk pengawetan daging,keju,sosis,kornet,makanan kering.
Ø Sorbat
untuk margarin,sari buah,keju,anggur dan acar
Ø Asam
asetat(asam cuka) untuk tambahan acar, bakso,soto
Ø Borak
untuk pengawetan baso
Ø Formalin
untuk pengawetan tahu
6)
Antioksidan
a.
Antioksidan
Alami
Ø Butylated
hidroxyanisole( BHA)
Ø Butylated
hidroxytoluene (BHT)
Ø untuk
mencegah rasa tengik makanan
b.
Antioksidan
Buatan
Ø vitamin C
Ø vitamin E
Ø lesitin untuk pengemulsi
7)
Penambah
Nutrisi
Ø untuk memenuhi kebutuhan suatu
zat tertentu yang kurang pada suatu makanan.
Ø Contoh : penambahan vitamin D dan
kalsium pada susu
8)
Pengental
a.
Pengental
Alami
Ø Daun Gedi
b.
Pengental
Buatan
Ø Pati
Ø Gelatin
Ø Gum
c.
Untuk
memekatkan,mengentalkan,atau menstabilkan makanan yang dicampurkan dengan air.
9)
Dampak
negatif zat aditif
Zat Aditif
|
Dampak terhadap kesehatan
|
Zat warna sintetis
|
Alergi, dan kanker hati
|
MSG
|
Kerusakan otak, mempercepat proses penuaan,
migren, stres
|
BHT dan BHA
|
Kelainan kromosom pada orang alergi terhadap
aspirin
|
Sulfit
|
Sesak napas, gatal – gatal, bengkak
|
Pemanis
|
Kanker kantong kemih/sakarin, gangguan saraf dan
tumor otak/aspartam
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar